Surat Untuk Rektor


Untukmu Calon Rektor UPI Terpilih


Assalamualaikum wr.wb.,
Surat ini, mungkin hanyalah secarik kertas berisi tulisan dari seorang mahasiswa pandir dan berlagak tahu yang diperuntukan kepada calon pemimpin besar kampus tercinta ini.

....

Senang dan berbangga hati rasanya, saya dapat menulis sepucuk surat ini kepada calon yang terpilih, sebagai nakhoda kapal tertinggi (rektor) di kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Terlebih lagi jika memang surat ini benar-benar sampai langsung pada tangan rektor terpilih tersebut. Entah siapapun itu nama dan asalnya, namun yang pasti saya, rektor terpilih bukanlah sembarang jiwa, ia tentunya merupakan putra terbaik yang dimiliki kampus Bumi Siliwangi saat ini.
Besar keinginan dan harapan saya melalui surat ini. Rektor terpilih mampu memahami apa yang saya maksud dan apa yang para mahasiswa UPI butuhkan saat kini dan nanti. Sebab beberapa pesan yang saya sampaikan, hanya akan menjadi arang layaknya kayu yang dimakan oleh api. Jika setelah terpilih menjadi rektor kedepannya, lupa akan amanah dan tanggung jawab sebagaimana mestinya. Tetapi setelah saya coba yakini, pemberian amanah rektor UPI terpilih saat ini, tidaklah akan salah ataupun keliru dalam memililih pundak pemimpin.   

Hal pertama, yang ingin saya sampaikan ialah tentang UPI sebagai kampus spesialis pendidikan. Pendidikan merupakan modal utama yang dibutuhkan oleh manusia, karena untuk menjadi manusia seutuhnya tidak akan bisa diraih tanpa melalui proses pendidikan. Mengutip pernyataan (Danton) bahwa kebutuhan utama rakyat setelah makan, ialah pendidikan. Pendidikan memang menjadi kebutuhan yang paling fundamental. Saya pun tahu dan saya yakin, rektor terpilih pasti telah mengetahui bahwasannya kampus kita ini lebih harum dikenal dalam ranah kependidikan. Saya hanya ingin menegaskan sekaligus mengingatkan bahwa hal ini sangatlah penting. Jika memang, kampus UPI ialah kampus spesialis bidang pendidikan yang memang notabene ouput para sarjananya didominasi oleh sarjana pendidik, maka jadikanlah mutu pendidikan di kampus kita ini menjadi garda terdepan. Sehingga kampus sanggup menghasilkan para pendidik yang berakhlaqul qarimah, pendidik yang kuat iman, pendidik yang anti malas-malasan, pendidik yang cerdas, jujur, berani, bermartabat, dan pendidik yang dapat memberikan manfaat terhadap bangsa dan negara.

Kedua, perhatikanlah sarana dan prasarana kampus yang masih kurang dan belum merata dalam fungsi dan keadaannya. Hal ini harus benar-benar menjadi perhatian. Karena dari sanalah proses belajar-mengajar bisa terlaksana dengan baik, karena dari sanalah kenyamanan menuntut ilmu bisa dirasakan, karena dari sanalah perkuliahan menjadi lebih sangkil dan mangkus, juga karena dari sanalah bentuk bayaran iuran pendidikan tiap semester dari para mahasiswa bisa dinikmati kembali oleh mahasiswa. Meskipun dipandang terlalu materialis, namun sekali lagi, saya hanya sebatas mengingatkan, karena pastinya pihak-pihak kampus termasuk pucuk pimpinan jauh lebih ahli dan lebih mengetahui akan persoalan sarana dan prasarana ini dari pada saya.

Ketiga, berilah dukungan dan penghargaan bagi para mahasiswa yang mempunyai prestasi, minat, bakat dan kemampuan lebih, baik itu dari segi akademik maupun nonakademik. Karena bentuk tanggungan biaya pendidikan khususnya dalam bentuk uang kuliah tunggal (UKT) kami rasakan sangat memberatkan karena jauh lebih mahal bagi kalangan tertentu, maka dari itu berikanlah apresiasi lebih bagi para mahasiswa yang memiliki potensi dan semangat juang tinggi. Berikanlah mereka kemudahan, berikanlah mereka dukungan, berikanlah mereka kesempatan. Melalui berbagai cara, seperti perbanyak beasiswa dan permudah prosesnya.     

Yang terakhir, saya tahu dengan pasti bahwa rektor terpilih merupakan orang hebat. Maka buatlah, bentuklah, dan aturlah kebijakan yang lebih pro kepada kami para mahasiswa. Tentunya seorang rektor terpilih pun dulu pernah menjadi mahasiswa. Maka jangan sampai sedikitpun mengeluarkan kebijakan yang jauh akan kepentingan kami para mahasiswa dalam menuntut ilmu di kampus yang kami banggakan ini. Dan hal yang paling utama ialah ingatlah selalu kepada Tuhan YME, serahkan semuanya kepada-Nya, karena bukanlah seorang rektor hebat yang membuat kampus ini maju. Tetapi berkat ridho dan rahmat-Nyalah kampus UPI ini dapat menjadi seperti yang kita harapkan dan cita-citakan. 


Seorang pemimpin harus berkeliling di sekolah dan di masyarakat sekitar,
mendengarkan dan belajar, bertanya, membangun hubungan dan mencari berbagai kemungkinan.
(Ruth Ash & Maurice Persall)



Salam kampus ilmiah, edukatif, dan religius
UPI A Leading and Outstanding University
                         
Wassalamualaikum wr.wb...


Hormat Saya,
Muhamad Zainal Arifin
(Mahasiswa FPBS UPI)



Komentar

Postingan Populer